Minggu, 02 Mei 2010

Kerajinan Garut Bernilai Ratusan Juta Rupiah

Produk industri rumah tangga berupa berbagai jenis kerajinan yang berbahan baku pohon bambu di Kabupaten Garut, bernilai ratusan juta rupiah dengan pangsa pasar Bandung, Jabotabek, Jateng hingga menembus luar negeri.
Kepala Disperindag Koperasi dan UKM setempat R.H. Ruchiat Minggu mengatakan, pertumbuhan sentra industri tersebut berlangsung alamiah dengan keahlian para perajin terwariskan secara turun-temurun di wilayah Kecamatan Selawi.
Bahkan perkembangan industri itu, selama ini ditunjang oleh ketersediaan potensi pohon bambu hampir di seluruh wilayah Kabupaten, yang hasil industrinya juga setiap saat diperlukan beragam kalangan masyarakat, diantaranya untuk peralatan rumah tangga, katanya.
Sedangkan ketersediaan populasi pohon bambun tercatat seluas 323,10 ha lebih, yang bisa memenuhi bahan baku sebanyak 726.492,00 ton per tahun.
“Meski produk anyaman bambu ini masih terbatas hanya pada fungsi atau kegunaannya, sementara variasi anyaman sangat dimungkinkan diupayakan peningkatan kualitasnya, sejalan dengan upaya peningkatan pendapatan para perajin,” ungkap Ruchiat.
Hingga kini sekitar 2.730 unit usaha tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,092 miliar dengan nilai produksi rata-rata setiap tahun mencapai Rp 525.325.644.000, yang menyerap sebanyak 10.720 orang tenaga kerja, dengan produk unggulan sangkar burung, kap lampu, bilik hias serta peralatan rumah tangga lainnya.
Karena itu, para perajin kerap mendapatkan beragam jenis pelatihan, antara lain pelatihan desain, pelatihan mengukir, pembuatan produk baru termasuk mendapatkan bantuan peralatan produksi.
Inovasi serta kemampuan yang dimiliki sebagian kelompok pengrajin saat ini, bisa dibanggakan di tingkat nasional, malahan terdapat salah satu kelompok pengrajin Anyaman Bambu yang telah mewakili Indonesia pada acara Internasional di Korea belum lama ini.
Keunggulan produknya, antara lain sangkar burung yang harganya bisa bervariasi hingga mencapai puluhan juta rupiah, ungkap Usman (39) seorang pengrajin yang mengaku pernah diajari teknik dan keterampilan mendesain, dari sarjana tamatan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB)

0 komentar:

Posting Komentar